Senin, 22 Desember 2008

Penghuni Baru


"Miong...miong...", suaranya lirih kelaparan dibawah meja kayu ruang joglo sekolah. Mendekatiku, mengusal usal dikakiku. Tak tega melihatnya ingin ku bawa pulang tapi pasti ada konroversi, banyak yang tidak setuju apa lagi orang rumah. Tapi disuruh memilih membiarkan seekor kucing terlantar atau diomeli di rumah lebih baik diomeli saja, kan nggak mungkin orang mau ngomel seumur hidup pasti sehari udah rampung.
Akhirnya aku nekat bawa pulang dan ya.... "^!^@%$&!827*(^^%#%!" tap tak apalah akan ku buktikan aku bisa merawatnya dan tidak embiarkan dia eek sembarangan, dan terbukti sudah 3 hari ini dia bersih tak nakal dan tidak eek sembarangan karna sudah ku atur dan ku biasakan makan jam segini, mainan jam segini, dan eek jam segini terus tidur jam segini. Dan itu berjalan rapi dan dapat membuat orang di rumah nyaman dan bisa ditrima.

Senin, 15 Desember 2008

tak kan kembali


"mengapa terjadi kepada dirimu aku tak percaya kau telah tiada..."

selamat jalan teh.....

Senin, 01 Desember 2008

Aku Anak Raja

Aku memakai gaun kebaya dan kubiarkan rambutku tergerai panjang dihempas angin, aku terlihat amat cantik dan begitu anggun dengan menunggangi kuda istana aku menelusuri jalan dengan didampingi para hulubalangku yang siap melindungiku dari apapun. Dan raja yang didalam skenario mimpiku itu sebagai ayahku dengan menunggangi kudanya kesayangannya terlihat begitu gagah dihadapanku. Kami semua menelusuri jalan dan rakyat-rakyatku melambaikan tangannya menyambut kedatangaku. Aku dengan kuda poniku yang cantik itu memberikan boneka kesetiap anak kecil yang ada disana. Dan ketika perjalanan itupun selesai aku dikembalikan keistana tempatku tinggal didampingi oleh para hulubalang yang menjagaku tadi. Dan akupun terbangun dari tidurku. Ya…
Malam tadi aku mimpi jadi putri raja yang tak pernah ada dalam benakku, jadi putri kraton yang sangat cantik, anggun dan terhormat.
Mimpi yang benar benar mimpi.