Selasa, 24 Juni 2008

Pengkhianat

Seperti biasa, siang itu sekitar pukul 11.00 WIB aku nemuin mas wiwin di kantor redaksi. Dan seperti biasa pula aku sama mas wien janjian untuk makan siang.
“dimana mas?”
“dimana ya?”
“gimana sih! Ditanya malah balik nanya! Soto pak no sukun aja.”
“halah…. Soto pak no mok titik, mangkok’e ae sak adah kolok!”, protes mbak dewi dengan nada mojokertonya.
“cerewet! Penting kan enak!”, cetusku.
“ya, nanti jam 12.00 ya”, persetujuan mas wien tanpa mendengarkan mbak dewi.
Setelah perundingan selesai aku cabut nongkrong di taman sembari nunggu jam 12.00 karna sekolah ku juga udah pulang jadi nggak ada kerjaan. Nah!!! Tanpa disangka dan dinyana tiba- tiba “kakaku” dateng, dia itu alumni sekolah ku sekarang dia udah kerja dan lama buange kami nggak ketemu, jadi langsung aja kangen kangenan ma dia. Setelah ngobror dia ngajakin makan, ya saking pingin ngehabisin waktu ma dia langsung aja aku tancap gas.
Mie Ayam, makanan favorit kami tuh. Lansung aja nyantap panganan yang terbuat dari gandum itu. Wah enak banget deh mi nya, kenyal. Setelah beberapa menit aku nyantap tiba- tiba hp ku binyi ternyata itu dari mas wien yang dari tadi nyariin aku.
“kamu dimana! Ayo berangkat!”
“berangakat! Kemana mas?”
“katanya soto pak no sukun!”
“astagfirrullahalazim, mas aku lupa mas. Sory ni aku dah makan ma peyek!,”
Tanpa mendengarkan kelanjutan omonganku mas wien langsung ntutup teleponnya, wah pasti dia marah ni karna ku tinggal. And then aku ngelanjutin makan mie ku sama peyek. Abis itu aku langsung pulang menuju redaksi dianter ma peke, dan aku langsung nemuin mas win di kantor redaksi. Sebelum aku ngeluarin kata-kata dari mulutaku mas wien udah nyemprot aku duluan.
“PENGHIANAT! Duasar #^%!#%&^**@! Katanya pak no sukun malah jadi mie ayam sukun! Pokonya kamu harus nemeni aku makan! Aku udah laer gara-gara nyariin kamu! Kamu harus mempertanggung jawbkan perbuatanmu!”, semprot mas wien tanpa koma.
“kayak buntingin orang aja, mempertanggung jawabkan!”, batinku.
Ya udah akhirnya aku ma mas wien go to soto pak no. tadinya aku dah keyang banget. Dan mas wien nggak mesenin aku tapi karna aromanya yang mantap dan rasa sotonya yan g mak nyus aku jadi laper lagi dan mas win mesenin aku soto. Hehehe…. Sory ya mas.

Senin, 23 Juni 2008

Ban motornya lepas mas!

Kamis, 19 Juni 2008 acara wasanawarsa (wisuda angkatan XVI SMK 11) dilaksanain. Ini udah acara tahunan disekolahku. Seperti biasa acara formal berlangsung dari pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB. Penutupan diisi oleh capucino band yang ngebawain lagu-lagu yang ngehits, ngerock,sampai ngedut tak ayal para wisudawan dan wisudawati terhipnotis dan lonjak-lonjak didepan panggung. Sampai melepas sepatu hak tinggi mereka. Sinting! Gingsul salah seorang wisudawati yang paling gokil melepas sepatunya dan mengankat jariknya mengikuti alunan musik.ketika acara selesai gingsul pulang kerumah ganti baju dan ber niat untuk main lagi tapi make up dan sanggulnya belum dilepas, sinting jadi dia main sambil sanggulan gitu deh. Dengan pedenya dia dan Ata (salah seorang temannya) berangkat ke Ungaran menuju kerumah Kritink. Pulangnya terjadi sesuatu yang takkan mereka lupakan. Dekat dengan taman unyil saat jalan sudah siap untuk mereka sebrangi ata mulai menancapkan gasnya, sesaat dia mulai melaju terlihat dari jauh seorang mengendarai mega pro dan…
Ata langsung terpental jauh dari motornya, helm yang digunakan pecah kepalanya terbentur dan mulutnya mengeluarkan darah seketika itu ia tidak sadarkan diri. Sedangkan gingsul, ia terseret di jalan aspal, separuh wajahnya luka akibat goresan aspal, kaki dan tangannya juga terluka dan ia pun tidak sadar apa yang terjadi pada dirinya. Sementara itu pengemudi mega pro juga tersungkur di jalan aspal, lengan kanannya patah, ban motornya lepas motornya ringsek sampai tak berbentuk karna kecelakaan itu memeng sangat keras dan kasar.
Melihat kejadian itu, orang-orang disekitar merekapun berkerumun dan beramai ramai menolong mereka. Mobil pikc up pun dihentikan paka korban diankat dan dilarikan kerumah sakit ungaran. Sesampainya dirumah sakit itu mereka dibawa keruang UGD, dibaringkan mereka si kasur ditusukan sebuah jarum infus ketangan ata dan dipeliharalah mereka. Sampai saat ini, 2 hari kejadian itu berlangsung Ata masih tidak sadarkandiri sementara gingsul sudah dibawa pulang oleh orang tuanya.